Didampingi Founder and Chairman Jababeka, Setyono Djuandi Darmono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meresmikan Jababeka Movieland di Kota Jababeka pada Sabtu, 8 Juli 2023
Homepoint.id, Bekasi- Inovatif. Itulah satu dari sekian kata-kata istimewa untuk menggambarkan totalitas Jababeka sebagai penguasa wilayah Timur Jakarta dalam mengkreasikan fasilitas-fasilitas baru.
Setelah sukses mengembangkan Jababeka Medical City yang merupakan kawasan industri kesehatan dengan infrastruktur standar WHO dan berdiri di atas lahan seluas 72 hektar, Jababeka pada hari ini, Sabtu, 8 Juli 2023 secara resmi meluncurkan Jababeka Movieland di area seluas 35 hektar.
Hal ini merupakan bagian dari upaya Jababeka dalam program pengembangan kawasan Kota Jababeka. Diresmikan oleh Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, acara peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti, di Gedung Movieland, Kota Jababeka, Sabtu (8/7/2023).
Jababeka Movieland merupakan sebuah kawasan industri film dan televisi yang akan dikembangkan Jababeka dengan mengusung visi yakni menyediakan semua fasilitas untuk kebutuhan industri film dan televisi Indonesia.
Setelah melakukan peletakan batu pertama pada 20 Agustus 2008 lalu, Jababeka Movieland diharapkan bisa menjadi pusat industri film dan televisi terintegrasi yang menyediakan semua fasilitas program studi film, studio film dan taman tema perfilman, seperti di Universal Studios- Amerika Serikat.
Dalam kurun waktu 2008 hingga 2023, telah berdiri sejumlah bangunan dan fasilitas yang digunakan untuk kebutuhan shooting industri film Indonesia, seperti Apartemen Elvis dan Monroe, Hotel Ibis Style dan Sunerra Antero, cluster perumahan modern The Oscar dan Beverly Hills Pavilion Housing, area komersial Hollywood Junction, Ruko Rodeo Drive, Hollywood Plaza, Movie Boulevard, Ruko Hollywood Boulevard, dan Sekolah BPK Penabur.
Sekarang Jababeka Movieland telah menjadi pilihan untuk kebutuhan industri film terlebih bagi para produser Production House dalam pembuatan FTV (film televisi), layar lebar, sinetron, atau iklan. Salah satunya Jababeka Movieland menjadi tempat produksi film box office berjudul “Foxtrot Six” yang telah tayang di bioskop Indonesia.
Setyono Djuandi Darmono founder dan chairman PT Jababeka Tbk mengatakan bahwa bangunan dan fasilitas yang ada Kota Jababeka sudah bisa membantu untuk kebutuhan shooting.
“Apakah untuk latar belakang cerita yang butuh latar tempat perkotaan, perkantoran, rumah sampai perdesaan, semuanya bisa dilakukan di sini. Mengapa? Karena ekosistem yang ada di Kota Jababeka sudah matang atau lengkap fasilitasnya di mana telah menjadi rumah bagi lebih dari 2000 perusahaan nasional dan multinasional yang berasal dari 30 negara dan UMKM,” ujarnya di acara tersebut.
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa peresmian ini ialah bukti komitmen perusahaan untuk mendorong industri film dan televisi di Indonesia.
Bahkan secara optimis Darmono menyebutkan jika Jababeka Movieland sudah memiliki latar tempat yang lengkap untuk kebutuhan produksi televisi yang sulit ditemukan di kawasan lain atau all in one place, yaitu hotel, rumah, sekolah dari jenjang TK sampai universitas, persawahan, mall, rumah sakit, lapangan golf, taman rekreasi, pusat kuliner, lahan terbuka hijau dan studio. Sehingga jika para produser film atau televisi ingin shooting FTV, sinetron, atau layar lebar sudah bisa datang ke Kota Jababeka karena letaknya strategis yang dekat dengan Jakarta dan dikelilingi kemudahan infrastruktur.
“Untuk membuat ekosistem perfilman di Jababeka Movieland lebih makin berkembang, President University saat ini sedang dalam proses pembukaan prodi perfilman. Jadi, inginnya, di Kota Jababeka bisa menjadi tempat belajar sekaligus praktek langsung dalam membuat film atau televisi,” ungkap pria yang merupakan founder dari President University ini.
Diresmikan Menparekraf Sandiaga Uno
Sementara itu, Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, menyampaikan apresiasi kepada Jababeka yang telah membuat Jababeka Movieland demi bisa meningkatkan industri film di Indonesia. Hal itu karena Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia butuh kerja sama lintas sektor, termasuk pihak swasta, dalam penyediaan tempat atau set untuk shooting.
“Jababeka sudah memulai pembangunan Movieland sejak 18 tahun yang lalu dan hari ini sudah lengkap ekosistem fasilitas pendukungnya. Hari ini Jababeka Movieland di (Kota) Jababeka, saya resmikan menjadi pusat industri perfilman dan destinasi pariwisata baru dengan basis perfilman dan industri kreatif termasuk 2000 factory outlet-nya.,” kata Sandiaga Uno
Ia menambahkan bahwa pihak Kemenparekraf berharap agar Jababeka Movieland secepatnya berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan stake holder film. Tujuannya, agar Jababeka Movieland bisa berkembang, dan keberadaannya memberikan dampak baik bagi industri perfilman dan televisi di Indonesia.
Apresiasi untuk Insan Film Senior
Peresmian Jababeka Movieland juga dilanjutkan dengan adanya empat penandatanganan MoU, yaitu antara (1) perusahaan Umum Produksi Film Negara (Perum PFN) dengan PT Jababeka Tbk, (2) Badan Perfilman Indonesia (BPI) dengan PT Jababeka Tbk, dan (3) BPI dengan President University, (4) PFN dengan President University.
Pihak Perum PFN diwakili oleh Sutjiati Eka Tjandrasari Direktur Produksi Perusahaan Umum Produksi Film Negara, BPI diwakili oleh Gunawan Paggaru Ketua BPI, Jababeka diwakili oleh Budianto Liman Direktur Utama PT Jababeka Tbk, dan President University diwakili oleh Prof. Dr. Chairy Rektor President University.
Tidak berhenti di situ, acara ini dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan dan revealing star of fame kepada artis-artis atau sutradara yang telah berjasa dalam memajukan industri film Indonesia. Adapun artis menerima star of fame ini ialah Jajang C. Noer, Slamet Rahardjo Djarot, Niniek L. Karim, Rina Hasyim dan Joko Anwar.
Adapun acara tersebut dihadiri oleh tamu dari berbagai latar belakang. Turut hadir Profesor Jony Haryanto Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi, Bidang Inovasi, pimpinan-pimpinan dari Pemprov Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi, pimpinan dari organisasi Persatuan Karyawan Film & Televisi Indonesia, Indonesian Cinematographers Society, Suara Pro: Asosiasi Pelaku Suara Profesional Indonesia, IMPACT: Indonesia Motion Picture Audio Association, INAFEd: Indonesian Film Editors, Direksi PT Jababeka Tbk, artis, dan media (cetak, elektronik, digital).
simak video wawancara Sandiaga Uno, Menparekraf Indonesia berikut ini: