Homepoint.id, Jakarta- Kiprah Perumnas sebagai BUMN yang mempunyai tugas pokok menyediakan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat menengah ke bawah, sudah tidak diragukan lagi. Beberapa kawasan pemukiman skala besar telah dibangun melingkupi area Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi yang kini telah berkembang, menjadi kota baru dan berfungsi sebangai kota penyangga ibukota Jakarta. Dengan memiliki cakupan area operasional dari Sabang sampai Merauke, Perumnas telah membangun di lebih dari 187 kota dan 400 lokasi di seluruh Indonesia.
Apalagi saat ini tidak dapat dipungkiri, pasar properti memiliki potensi yang tinggi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengembang hunian. Adanya potensi tersebut, menjadi peluang bagi Perum Perumnas untuk memperluas pangsa pasarnya yang 40% diantaranya berasal dari generasi milenial. Beragam strategi dan inovasi pun dihadirkan mulai dari pengembangan kawasan berorientasi transit hingga hunian landed dengan desain kekinian.
Memahami preferensi milenial yang cukup dinamis terhadap suatu hunian, maka Perumnas hadirkan serangkaian value proposition yang dapat memenuhi kebutuhan tren pasar. Perumnas tidak hanya terfokus pada penyediaan hunian subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah semata, namun juga pada hunian berkualitas yang menawarkan berbagai aspek fungsionalitas dan estetika. “Rumah milenial” yang menawarkan kemudahan akses, desain modern, kawasan huni yang nyaman dan aman menjadi nilai andalan Perumnas pada produk huniannya.
“Kami memiliki target dan roadmap yang jelas dalam menghadirkan, menyediakan serta mengembangkan inovasi pada suatu hunian bagi masyarakat. Segmen milenial pun kami anggap sebagai segmen pasar yang menarik karena memiliki potensi untuk memberikan dampak yang positif bagi aktivitas bisnis Perumnas”, ujar Budi Saddewa Soediro selaku Direktur Utama Perum Perumnas.
Generasi milenial yang tumbuh di era digital seperti saat ini, memiliki berbagai macam pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai segmen bankable dan non-bankable. Untuk memfasilitasi kedua segmen tersebut, Perumnas pun turut menyediakan kampanye bertajuk “Sekarang Gampang Punya Rumah”. Kampanye tersebut memberikan fleksibilitas bagi masyarakat yang tergolong bankable maupun non-bankable seperti karyawan, driver, youtuber, influencer, guru, ASN dan profesi lainnya dengan skema yang telah ditentukan.
“Kami juga terus berkomitmen memberikan terobosan kemudahan melalui program Hunian Milenial Untuk Indonesia yang telah diresmikan Presiden Jokowi, April lalu, hingga program ‘Sekarang Gampang Punya Rumah’ dalam memberikan kesempatan dan kemudahan bagi seluruh masyarakat untuk memiliki rumah. Dengan fleksibilitas dan kemudahan yang diberikan, kami harap masyarakat termasuk generasi milenial memiliki tekad yang lebih kuat untuk membeli hunian pertamanya”, tambah Budi.
Budi pun turut menambahkan bahwa sederet strategi dan inovasi yang telah diaktualisasikan oleh Perumnas memberikan dampak pada peningkatan pendapatan korporasi. Hingga November 2023, Perumnas mengalami pertumbuhan pendapatan YoY 2022-2023 sebesar lebih dari 30% (unaudited).
“Tren positif ini merupakan hasil dari berbagai inisiasi yang kami lakukan tidak hanya pada sisi marketing saja, melainkan juga pada beberapa aspek lainnya. Pada awal tahun ini kami turut mendigitalisasi proses bisnis Perumnas dengan diluncurkannya financial dashboard, kemudian kami pun tetap mempertahankan komitmen sebagai Badan Publik Informatif sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat”, ujar Budi.
Melalui berbagai inovasi dan kinerja positif yang telah dilakukan sepanjang tahun ini, memberikan dampak pada peningkatan kinerja pembangunan hunian Perumnas secara YoY 2022-2023 lebih dari 19% (unaudited). Hal ini pun kami dorong dengan diterapkannya hunian berbasis green building yang tidak hanya fokus pada vertikal housing khususnya hunian TOD yang dapat menurunkan polusi tetapi juga pada rumah tapak seperti Samesta Dramaga dan Samesta Parayasa yang telah mendapat sertifikat Bangunan Hijau karena penggunaan material yang minim emisi karbon dan ramah lingkungan.
Adanya permintaan dan kebutuhan hunian yang semakin tumbuh ditambah kontribusi positif sektor properti yang menyumbang 14,6% – 16,3% dari PDB nasional selama 2018-2022 sebagaimana data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, dapat memberikan ruang bagi Perumnas untuk melanjutkan atau bahkan mengembangkan tren positif yang telah dicapai.
“Melalui berbagai inisiasi bisnis Perumnas yang menghasilkan tren positif berkelanjutan serta kontribusi properti yang memberikan andil yang cukup baik terhadap ekonomi nasional, kami harap dapat menghasilkan kepercayaan investor kepada kami, terlebih dengan serangkaian program seperti PMN Non Tunai yang kami optimis dapat garap dengan baik di tahun 2024 nanti”, tutup Budi.