Homepoint.id, Jakarta- Inovasi berkelanjutan terus dilakukan Kota Kasablanka atau Kokas sebagai salah satu pusat perbelanjaan ternama di Jakarta. Baru-baru ini, Kota Kasablanka meraih sertifikasi bangunan hijau, yakni EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dari Green Building Council Indonesia atau GBCI.
Penghargaan gedung ramah lingkungan tersebut dikantongi setelah pengelola Kota Kasablanka melakukan sejumlah langkah untuk mendorong efisiensi energi di dalam bangunannya.
Kokas sendiri dikembangkan dan dikelola oleh PT Elite Prima Hutama yang merupakan anak perusahaan dari PT Pakuwon Jati, Tbk (PWON).
Direktur Utama Pakuwon Jati Tbk, Alexander Stefanus Ridwan mengatakan sertifikasi EDGE menjadi bentuk komitmen untuk mengurangi dampak permasalahan lingkungan dari aspek operasional gedung ramah lingkungan.
Sebelumnya, Pakuwon telah meraih sertifikat bangunan ramah lingkungan pertama di Indonesia melalui gedung Gandaria 8.
“Pakuwon mencoba mencapai net zero emission melalui gedung-gedung yang kami miliki,” kata Alexander Stefanus Ridwan saat penyerahaan sertifikasi EDGE, Kamis (01/08/2024) di Kota Kasablanka, Jakarta.
Sebab, dia berujar saat ini iklim global, terutama di Indonesia sudah luar biasa anehnya, seperti cuaca yang panas sekali.
“Masyarakat (pengunjung mall) juga semakin banyak yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan senang datang ke mall kami,” ujar dia.
Teknologi Ramah Lingkungan
Kota Kasablanka berkomitmen untuk mengurangi dampak permasalahan lingkungan secara keseluruhan dari aspek operasional. (Foto: RealEstat.id/Adhitya Putra)
Penghargaan EDGE Certificate dari GBCI yang diterima tersebut seakan menjadi hadiah ulang tahun ke-12 bagi Kota Kasablanka (Kokas).
Direktur PT Elite Prima Hutama, Lusiana menambahkan standar bangunan hijau dan sistem sertifikasi yang diterapkan Kokas meliputi beragam fitur ramah lingkungan.
Contohnya, efisiensi penggunaan energi, yaitu dengan atap reflektif dan terisolasi.
Kemudian, pencahayaan interior hingga eksterior yang efisien, ventilasi terkontrol di area parkir.
Ada pula penghematan sumber air dengan penggunaan air keran di kamar mandi, closet, sistem pengolahan dan daur ulang air limbah.
“Langkah pengurangan emisi karbon juga dilakukan dengan menggunakan beberapa material, seperti pelat lantai, dinding, kaca jendela, dan lain-lain,” ujar Lusida.
Kejar Efisiensi Energi
EDGE merupakan standar bangunan hijau dan sistem sertifikasi yang memberdayakan para profesional bangunan untuk dengan cepat dan mudah menentukan cara yang paling hemat biaya dalam membangun suatu bangunan hijau berdasarkan jenis bangunan dan iklim setempat.
Green Building Council Indonesia (GBCI) menjadi partner International Finance Corporation atau IFC dalam menilai gedung ramah lingkungan di Indonesia, termasuk Kokas. Adapun Mal Kota Kasablanka meraih sertifikasi EDGE bangunan hijau terbagi menjadi beberapa kategori.
Antara lain, penghematan energi 25%, penghematan air sebesar 56%, dan 99% minim karbon. East Asia Regional Lead Green Buildings and Green Cities Program Climate Business Department IFC, Farida Lasida Adji berujar pengembang yang berkomitmen untuk mengurangi efek rumah kaca dan punya bangunan hijau seperti Mal Kota Kasablanka baru sedikit.
Farida menjelaskan untuk mendapatkan sertifikasi EDGE itu tidak mudah, karena harus melalui verifikasi, audit dan penelitian.
“Setelah dilakukan proses verifikasi dinyatakan bahwa Mal Kota Kasablanka mampu menghemat 25% energi dibandingkan pusat perbelanjaan lainnya di Jakarta,” ujar Farida.
“Kokas juga telah menghemat sebanyak 204 juta liter per tahun. Jumlah ini setara dengan 82 kolam renang di Olimpiade Paris 2024,” pungkasnya